Tentang Terapi Musik
Kami melakukan riset mengenai manfaat terapi musik dan gelombang otak bagi tubuh dan pikiran. Kami memperdengarkan musik dan gelombang suara dengan frekuensi tertentu kepada subyek atau peserta dalam riset. Dengan peralatan EEG (Electroencephalogram) kami mengamati pola gelombang otak peserta. Kami melihat, otak para peserta mengeluarkan gelombang yang berbeda-beda sesuai dengan jenis musik dan frekuensi gelombang suara yang kami berikan kepada mereka.
Perlu Anda pahami bahwa pola gelombang otak manusia menentukan aktivitas tubuh dan pikiran seseorang. Kami memahami bahwa ternyata kondisi kesehatan tubuh, kesehatan pikiran, kesehatan jiwa serta kemampuan otak seseorang bisa ditingkatkan dengan mendengarkan musik tertentu dan gelombang suara dengan frekuensi yang tepat.
Gelombang Otak
- Gelombang otak Beta (13-30 Hz)
- Gelombang otak Alpha (8-13 Hz)
- Gelombang otak Theta (4-8 Hz)
- Gelombang Otak Delta (0.5-4 Hz)
Gelombang Beta: Waspada,Konsentrasi
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.
Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi rileks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.
Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.
Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.
Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.
Berikutnya uji sampel penelitian untuk terapi musik dengan judul “Meningkatkan Skill Motorik, Kognitif dan Sensorik”
Kondisi Gelombang Otak Sebelum Sesi Terapi Musik
Terdapat kondisi gelombang otak yang didominasi gelombang otak alpha dimana kondisi gelombang otak tersebut merepresentasikan rasa malas dalam hal aktivitas fisik.
Ada sedikit gelombang otak beta yang diproduksi pada bagian otak parietal lobe sebagai pertanda subjek sedang dalam keadaan memahami kondisi yang saat itu sedang terjadi.
Tabel diagram diatas menunjukkan bahwa subjek secara gelombang otak keseluruhan terindikasi dalam kondisi skill motorik, kognitif dan sensorik yang rendah.
Kemudian diberikan sesi terapi musik untuk “Meningkatkan Skill Motorik, Kognitif dan Sensorik” selama 30 menit pada anak dan berikut ini hasil pengukuran gelombang otak dengan alat EEG
Kondisi Gelombang Otak Setelah Sesi Terapi Musik
Pada bagian motor cortex mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dan jika kondisi seperti terjadi secara rutin pada anak maka kemampuan sensorik motorik serta kognitif pada mereka akan meningkat pesat.
Berikutnya uji sampel penelitian untuk terapi musik dengan judul “Meningkatkan Daya Ingat, Konsentrasi dan Semangat Belajar
Kondisi Gelombang Otak Sebelum Sesi Terapi Musik
Secara umum subjek saat direkam dengan menggunakan alat EEG untuk aktivitas gelombang otaknya tidak terlalu menunjukkan adanya aktivitas gelombang otak yang tinggi
Secara umum subjek saat direkam dengan menggunakan alat EEG untuk aktivitas gelombang otaknya tidak terlalu menunjukkan adanya aktivitas gelombang otak yang tinggi
Pada bagian temporal lobe yang berkaitan dengan fungsi emosional pada diri seseorang ada sedikit gelombang otak alfa atau aktivitas emosional yang aktif dalam skala rendah.
Kali ini observasi akan dilakukan saat subyek sedang mendengarkan sesi terapi musik untuk Meningkatkan Daya Ingat, Konsentrasi dan Semangat belajar
Kondisi Gelombang Otak Ketika Menjalani Sesi Terapi Musik
Saat mendengarkan sesi terapi musik untuk meningkatkan daya ingat terdapat lonjakan aktivitas otak yang cukup besar pada bagian otak yang berfungsi sebagai memori permanen pada diri manusia.
Jika dilihat dari antar lapisan otak maka dapat disimak pada foto di atas bahwa bagian hippocampus yang merupakan fungsi memori pada diri seseorang terlihat sedang sangat aktif. Temporal lobe juga cenderung aktif sebagai pertanda bahwa bagian otak yang memproses rasa semangat sedang di stimulus.
Sementara bagian otak kiri didominasi oleh gelombang otak alfa yang berarti proses menggali informasi dalam otak sedang terjadi. Dengan kata lain proses menyimpan serta mengakses memori sedang sangat aktif ketika mendengarkan terapi musik ini.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah serta saat menjalani sesi terapi musik para subyek mendapati kondisi gelombang otak yang secara signifikan berubah sesuai dengan kebutuhan terapi yang sedang dijalani yakni Meningkatkan Daya Ingat, Konsentrasi dan Semangat belajar
Berikut merupakan hasil dari penelitian untuk Terapi Musik Meningkatkan IQ dan EQ supaya lebih mudah anak memahami perintah orang tua sehingga bisa menjadi lebih nurut
Kondisi Gelombang Otak Sebelum Sesi Terapi Musik
Secara keseluruhan pada subyek terdapat aktivitas gelombang otak yang rendah dengan beberapa titik gelombang beta yang menunjukkan sikap kewaspadaan yang tinggi .
Ada sedikit gelombang otak beta yang diproduksi pada bagian otak frontal lobe dan parietal lobe
Hasil pengukuran aktivitas gelombang otak ini dilakukan dalam kondisi terjaga dan tidak melakukan aktivitas apapun (test routine)
Gambar citra pengukuran EEG dari atas menunjukkan adanya aktivitas di bagian otak yang berkaitan erat dengan kondisi respon gerak otomatis dan pemrosesan sensasi.
Menggambarkan reaksi respon pada subyek dalam kondisi yang tidak ideal jika sering berada dalam kondisi ini. Hal ini karena kondisi ini sering dijumpai saat seseorang sedang merasakan rasa sakit, panas, dan sensasi tidak nyaman lainnya.
Selain dijumpai pada orang yang sedang merasakan sakit, hasil dari kondisi gelombang otak seperti ini identik dengan mereka yang sedang mengalami stress atau pressure pada pikiran yang dimiliki.
Kemudian diberikan sesi terapi musik untuk “Meningkatkan IQ dan EQ ” dan berikut ini hasil pengukuran gelombang otak dengan alat EEG
Kondisi Gelombang Otak Setelah Sesi Terapi Musik
Setelah memperdengarkan satu sesi terapi musik Meningkatkan IQ & EQ maka mulai menunjukkan kondisi gelombang otak alpha yang masiv di seluruh bagian otak.
Stimulus musik dengan dominasi gelombang otak alpha pada keseluruhan durasi mampu menciptakan respon yang sesuai pada kondisi gelombang otak si pendengar.
Terjadi stimulus pada bagian otak temporal lobe yang berkaitan erat dengan kemampuan intelegensi serta bagian otak yang berfungsi untuk memproses emosi atau perasaan.
Jika stimulus atau rangsangan ini terjadi secara rutin maka akan timbul kebiasaan aktivitas otak yang baru yang akan meningkatkan IQ & EQ
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada maka kondisi ini mampu meningkatkan sampai dengan 23% IQ pada anak yang semula memiliki poin IQ di bawah 100. Dan respon ketenangan yang terjadi juga akan memberikan efek signifikan pada kondisi mental atau EQ.
Berikutnya uji sampel penelitian untuk terapi musik dengan judul “Akselerasi Potensi Bakat Anak”
Kondisi Gelombang Otak Sebelum Sesi Terapi Musik Pengukuran
Pengukuran kondisi gelombang otak dengan kondisi normal tanpa ada suatu tugas atau perintah yang diberikan (test routine)
Aktivitas gelombang otak yang muncul berkaitan dengan kondisi fungsi akses yang berkaitan dengan aktivitas produksi ludah, mendengarkan denyut jantung serta menghela nafas.
Ada sejumlah aktivitas gelombang otak beta pada bagian frontal lobe yang spesifik mencerminkan kegiatan smelling atau mengakses indra penciuman.
Sebagian besar bagian otak kanan menunjukkan kisaran angka pada rentang gelombang otak theta yang biasa terjadi pula pada mereka yang sedang memproses imajinasi dalam bentuk visual (day dreaming).
Kemudian diberikan sesi terapi musik untuk “Akselerasi Potensi Bakat Anak”
Kondisi Gelombang Otak Ketika Menjalani Sesi Terapi Musik
Setelah mendengarkan sesi terapi musik untuk Akselerasi potensi bakat anak terdapat lonjakan aktivitas otak yang cukup besar pada bagian otak kiri yang berkaitan dengan kemampuan non verbal, pikiran rasional, serta kemampuan intuitive.
Bagian belakang parietal pada bagian kiri dan kanan mengalami lonjakan aktivitas sampai dengan kisaran 12 Hz yang merupakan bagian otak yang memproses visi dalam diri manusia.
Jika kondisi gelombang otak ini secara intens ada pada diri seseorang maka dampak positif yang akan terjadi adalah semakin bisa mengendalikan diri dari sisi mood dan tidak mudah terpengaruh hal negatif yang akan melemahkan dirinya.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah menjalani sesi terapi musik subyek mendapati kondisi gelombang otak yang dibutuhkan berkaitan dengan “Akselerasi Potensi Bakat Anak”
Software untuk produksi Terapi Musik
Kami melakukan riset mengenai efek stimulasi suara (dalam hal ini adalah terapi musik dan gelombang otak) terhadap tubuh dan pikiran manusia. Riset kami ada yang bersifat empiris, eksperimental dan re-research (riset ulang) dengan mengacu pada literatur ilmiah atau riset para pakar sebelum kami.